Minggu, 11 Januari 2015

Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 8

Gunung Gede Pangrango
Saya dan teman teman saya berencana untuk mendaki gunung gede pangrango di daerah bogor. sebelum mendaki kami harus meminta izin kepada petugas yang berada disana dan mengisi biodata yang akan nanjak nanti. setelah menyelesaikan persyaratan yang ada kami pun diperbolehkan untuk mendaki gunung tersebut. Ini pertama kalinya saya mendaki gunung kebukti baru saja sebentar nanjak saya langsung merasakan capek karena saya belum terbiasa. namun setelah beberapa lama saya pun terbiasa. Selain itu disini juga terdapat air terjun yang untuk mencapainya membutuhkan waktu 45 menit. Untuk mencapai puncak membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam perjalanan. Treknya pun sangat sulit karena terbentuk dari akar dan bebatuan. Setelah 3 jam perjalanan kami sampai pada tempat mata air panas kami beristirahat sejenak disitu dan mulai mendaki lagi karena hari sudah mulai gelap. Belum sampai tempat berkemah kami hari pun sudah mulai gelap untung saja kami membawa headlamp untuk menerangi jalan. Setelah 30 menit akhirnya kami sampai pada tempat berkemah kami namanya kandang badak.



Kami bermalam disitu, dan pada pukul 04.00 pagi kami melanjutkan perjalanan kurang lebih satu jam untuk mencapai puncaknya. Trek menuju puncak lebih terjal dan lebih berat. kami juga melewati yang namanya tanjakan setan, mengapa dinamakan demikian? karena tanjakan tersebut begitu curam dan harus menggunakan tali untuk melewatinya. Setelah lama mendaki akhirnya kami pun sampai pada puncak gunung gede, suhu diatas puncak sangatlah dingin dan karena cuaca yang kurang bagus(mendung) kami tidak dapat melihat sunrise karena terhalang oleh awan mendung. walaupun begitu pemandangan diatas puncak gunung subhanallah sangatlah indah dan keren saya dan teman teman pun takjub akan pemandangan ini. sekian terimakasih.




Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 7

Yogyakarta
Liburan tahun lalu saya dan keluarga pergi ke Daerah Istimewa Yogyakarta. selain liburan kami juga sekalian menjenguk kakak saya yang kuliah di salah satu universitas swasta disana. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan juga kota wisata karena banyak sekali tempat tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah tempat kuliner yang berada di yogyakarta ini. Di sini banyak sekali tempat tempat kuliner yang menyajikan masakan enak namun dengan harga yang terjangkau. Setelah berkuliner kami melanjutkan perjalanan menuju pantai parangtritis, pantai parangtritis ini salah satu tempat wisata yang bagus dengan gundukan pasir putih yang bersih. Sesampainya disana banyak sekali wisatawan wisatawan dari berbagai daerah mau luar negri. Disana saya menggunakan atv untuk mengelilingi pantai tersebut sedangkan adik dan ibu saya menggunakan dokar untuk mengelilingi pantai tersebut. Setelah puas bermain di pantai tersebut kami beristirahat dan melanjutkan perjalanan pada esok harinya. Keesokan harinya kami pergi ke kawasan gunung berapi, karena kostan kakak saya yang tidak terlalu jauh dari lokasi ini kami hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai diatas. Pemandangan disana sangat bagus dan udaranya sangat sejuk, walaupun kami tidak sampai pas gunung merapinya tapi pemandangannya gak kalah bagus. selain ke merapi kami juga pergi ke goa jepang.
Tempat terakhir yang saya dan keluarga saya kunjungi adalah Malioboro karena tempat ini sangat terkenal di Yogyakarta sebagai pusat oleh oleh khas Yogyakarta. Saya dan keluarga mencari beberapa oleh oleh untuk dibawa pulang nanti. Walaupun cuma beberapa hari disini tetapi saya merasa senang berlibur disini.

Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 6

AYAH
Ayah...
Entah kata apa yang harus ku ucapkan
Kau rela membanting tulang demi kami
Kau rela meluangkan waktumu yang sedikit

Ayah...
Kau sosok yang bertanggung jawab
Kau sosok yang penyayang
Laksana sinar matahari yang menghangatkan
Laksana embun pagi yang menenangkan hati
Ayah...
Aku ingin sepertimu
Menjadi sosok yang bertanggung jawab
Menjadi sosok yang tangguh
Dan menjadi sosok pahlawan sepertimu

Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 5

Tanjung Lesung
Sabtu 3 Januari 2015, hari ini hari terakhir liburan karena besok saya harus sudah kembali ke depok. hari ini saya mengajak gebetan saya jalan keluar sebenarnya saya gak tahu mau kemana tapi tiba tiba terfikir satu nama tempat yaitu tanjung lesung. tanjung lesung terkenal dengan keindahan pantainya, tidak hanya airnya yang masih bersih tetapi pasirnya juga yang putih. setelah saya rekomendasiin tempat itu gebetan saya pun setuju dan berangkatlah kami. cuaca hari itu lumayan cerah untuk pergi kepantai tapi kami membawa jas hujan untuk berjaga jaga. karena hari ini weekend maka perjalanan sedikit macet, setelah dua jam perjalanan tiba tiba cuaca berubah menjadi mendung serta hujan deras, untung saja kami sudah membawa persiapan jas hujan kami pun dapat melanjutkan perjalanan lagi. total waktu untuk sampai kesana kurang lebih sekitar 3 jam perjalanan. setelah sampai disana hujan masih tetap turun, mau gak mau kami tetap mengunjungi pantai tanjung lesung itu. karena kendala waktu yang kurang memadai kami tidak lama disana hanya beristirahat kemudian berkeliling melihat keindahan pantai tanjung lesung. bener bener indah pemandangan pantai ini tapi sayang sekali hujan turun lumayan deras kami pun hanya mengambil beberapa foto kami berdua.

Tanjung Lesung

Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 4

DUFAN
Hari itu hari senin saya bersama teman teman berencana pergi ke dunia fantasi (dufan). Karena hari itu kami libur kuliah dan ada promo dengan membawa 15 orang di hari biasa maka hanya dikenakan biaya sebesar 100 ribu/orang saja.
Kami berangkat menuju dufan sekitar pukul 08.00 pagi dan sampai sekitar pukul 10.00 karena sempat terkena macet, ya namanya juga jakarta jadi wajar kalo terkena macet hehe.
Setelah sampai disana wahana yang pertama kami coba adalah kora kora, pada awalnya tidak terlihat menegangkan tapi setelah beberapa saat kecepatannya semakin cepat yang membuat jantung deg degan dan kami teriak teriak haha ternyata seru juga wahana ini tapi salah satu teman saya ada yang sakit karena tidak kuat dengan wahana ini.
Setelah kora kora saya dan teman teman beralih ke wahana jet coaster tapi dari banyaknya kami Cuma 6 orang saja yang berani menaiki wahana ini, salah satunya tentu saja saya hehe. Dari bawah sekilah terlihat biasa saja wahana ini tapi setelah duduk ditempatnya jantung saya mulai terasa deg degan lagi. Jet coaster itu melesat dengan cepat, karena saya sedikit takut saya Cuma melihat kebawah dan merasakan goncangan dari jet coaster tersebut dan gak lama kemudian jet coaster itu pun berhenti, ternyata bener bener menegangkan wahana ini tapi seru hehe.
Dan wahana terakhir yang kami kunjungi adalah....hysteria. mendengar namanya saja membuat saya berfikir untuk menaiki atau tidak wahana tersebut, namun dengan memberanikan diri saya menaiki wahana tersebut. Dan seperti jet coaster tadi hanya beberapa orang saja yang berani naik wahana ini. Setelah sabuk pengaman terkunci dengan keras saya dan teman teman saya dilontarkan keatas dengan sangat cepat kemudian dihempaskan lagi kebawah dengan cepat membuat jantung kami seperti tertinggal diatas rasanya, walaupun cuma beberapa menit tapi itu sangat menegangkan!











Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 3



HARI YANG MENGESALKAN
Rabu 31 Desember 2014, Nama saya Adhiem Abdurrahman dan saya kuliah di salah satu universitas swasta ternama di Depok. Hari ini adalah hari yang paling mengesalkan menurut saya. Sebenarnya hari saya masuk kuliah tetapi karena teman-teman sudah sepakat untuk tidak masuk dan karena kebetulan besoknya adalah tahun baru maka kampus pun libur, saya memutuskan untuk pulang ke Serang, Banten. Hal yang mengesalkan dimulai saat akan berangkat hujan turun dengan derasnya. Mau tidak mau saya harus menunggu hujan itu mereda. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya hujan mereda dan saya langsung bergegas berangkat. Saya menuju terminal kp.rambutan menggunakan kendaraan angkot. setelah sampai di terminal tersebut hujan masih turun dikit demi sedikit dan ada segerombolan anak muda yang menghampiri saya untuk menawarkan ojeg payung namun karena hujan pada saat itu cuma gerimis saya menolak untuk menggunakan ojeg payung tersebut. Namun pada saat saya menolak mereka tetap memaksa saya agar membawa payung tersebut, saya tetap menolak karena jarak ke bis yang tidak terlalu jauh. Tetapi beberapa saat kemudian datang bapak-bapak entah siapa dia memaksa saya untuk menerima ojeg payung tersebut, berhubung saya di kerumuni dengan anak anak muda dan bapak bapak itu jadi saya terpaksa mengambil payung tersebut. Setelah sampai pada bisnya yang tidak terlalu jauh itu saya mengeluarkan uang sebesar 10 ribu rupiah namun yang gak disangka sangka anak itu meminta uang sebesar 50 ribu rupiah. Disitu saya kesal dan langsung mengeluarkan uang 20 ribu setelah itu saya langsung masuk ke dalam bis. Sebenernya saya ingin melaporkan kejadian itu kepada polisi setempat karena itu termasuk dalam pemerasan, namun karena saya bukan asli sini jadi saya tidak tahu dimana pos polisi terdekat. Kesialan belum berakhir disitu pada saat saya duduk di dalam bis tersebut ada seorang pedagang menghampiri saya, pada saat itu saya sedang menggunakan headset. Dia menawari saya barang yang dia jual namun karena kejadian tadi yang membuat saya kesal saya menolak tawaran orang tersebut tanpa melihat kearah dia, tiba tiba dia mencopot headset yang saya pakai dan memaksa kesannya seperti memaksa gitu saya langsung melihat kearahnya dengan tatapan sinis dan akhirnya dia pergi. Dan menurut saya itu menjadi hari yang sangat mengesalkan.

Tugas Ilmu Budaya Dasar Penulisan 2



HANYA UNTUK SEHARI
 Awan mendung nampaknya menutupi kemilaunya mentari hari ini, bunyi gemericik air hujan yang turun di bumi saling berdendang  satu sama lain. Sang mentari pun enggan untuk menampakkan rona  pancaran kemilau  cahayanya sebagaimana mestinya. Sembari menunggu cerahnya mentari dan hujan yang turun  Dion pun mengisi kekosongan waktu dengan bersiap-siap dan merapikan diri. Yah nama ‘Dion’ telah melekat dalam panggilan sehari-harinya . Meskipun nama aslinya adalah Andion  Abdurrahman.
 
           Dengan rasa gelisah dan cemas Dion pun  sesekali melirik penuh harap ke jendela agar hujan cepat berhenti . Namun sayang, Allah masih ingin memberi limpahan rezeki  di daerah Serang pada Senin ini untuk  waktu yang cukup lama.
 
           Usai merapikan diri pun nampaknya belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti. Dion melaksanakan sholat dhuha 2 rakaat sembari menunggu hujan reda. Usai melaksanakan itu, hujan pun belum kunjung reda. Malah hujan turun semakin deras. Timbul rasa keputusasaan, dan Dion mempunyai niat untuk membatalkan janji dengan temannya. Karena niatnya hari ini Dion ingin foto studio  bersama temannya bersama Dian sekaligus temu jumpa hanya untuk sehari sebelum Dion kembali ke perantauannya.

            Dian telah cukup lama menjalin persahabatan dengan Di
an sejak TK. Tujuan Dion photo studio kali ini adalah sebagai acara ulang tahun Dion yang ke-19 tahun. Meskipun ulangtahun Dion sendiri  sudah lewat yakni 7 Desember silam. Namun karena mereka baru bertemu. Maka Dion pun lantas memanfaatkan moment kesempatan hari ini. Dian berkuliah di Banten, Sedangkan Dion sedang menempuh pendidikan di provinsi tetangga sebelah. Wajarlah kalau Dion merasa agak kehilangan sahabat karibnya tersebut. Dan ingin memberi sedikit kenangan pada Dian. Pesan singkat pun dikirim Dion yang sudah putus asa menunggu hujan yang tak kunjung reda isinya seperti ini :
Hei, ujannya ga berenti-berenti gimana nih? Kyaknya kalo gaberenti juga gapapa deh gausah jadi aja.
Dengan cepat si Dian pun menerima pesan singkat dan membalasnya kepada Dion yang isinya berikut ini :
Yaampun Di
on selow aja keleus,kan sekarang cuma tinggal gerimisnya tungguin aja.Pasti ujannya berenti kok ya okeee. Pokoknya ujan gaujan sejam lagi kamu harus jemput kamu yaa ^__^
            Karena kala itu sedang hujan, operator sms yang Dion gunakan pun adalah kartu sejuta umat murah meriah Dion pun baru menerima pesan singkat tersebut setengah jam kemudian. Dian mengirim jam 10.00 wib dan Baru dibalas oleh Dion pukul 10.30 wib isinya seperti berikut :
Okee,eh tapi sms kamu tadi nyangkut. aku baru nerima jam segini sorry ya kalo penyakit ngaret aku kambuh hehehe. See you sampe jumpa ya,kamu mesti kudu rapih,wangi,bersih dan yang pasti jangan lupa bawa diri hehehe.
            Setengah jam kemudian Dion pun menjemput Dian. Untungnya Dion tidak ngaret. Kerena hanya menggunakan pakaian simple kemeja kuning yang dibiarkan terbuka dan menggunakan dalaman manset hitam panjang dengan krudung hitam plus dipercantik menggunakan sepatu precise sehingga membuat Dian cantik dan menawan. Sedangkan Dion dengan sepatu model dance nampak casual sekali dengan kemeja hitam-putih  yang di lengkapi dengan bawahan celana jeans membuat Dian terkesima penampilan Dion.
“yan, ayo kita berangkat kenapa kamu diem aja sih di situ” Sahut Dion
“Hem….anu 
aaaa..ku ini sedang menyaksikan pangeran dari langit ke-7 tau “.Ucap Dian yang kala itu nampak terkesima dengan penampilan Dion.
“Apaan sih kok kamu ngaco gitu ayo buru berangkat” Balas Dion
“Hahaha canda keleus ayo kita capcus” Ucap Dian

            Hanya membutuhkan setengah jam dari rumah Dian. Dian dan Dion pun sampai pada tempat percetakan Sahuti.com sekaligus tempat photo studio. Namun Dian agak kesal karena sepatu yang ia cuci kemarin harus merasakan cipratan lumpur coklat sewaktu diperjalanan tadi.

“Udah ah gapapa kok, kamu tetep cantik” Sahut Dion dengan nada meledek
“Ih bukan gitu tau kemarin
aku udah nyuci nih sepatu hiks…” Ucap Dian dengan agak kesal
“Ohiya,itu mata kamu kenapa kok ada item-item gitu? “ Ucap Dion dengan nada penasaran
“Ih beteeee ini namanya eyeliner,udah ah
kamu jangan liatin mata aku ayo kita masuk sebelum ujan lagi” Ucap Dian
            Pada waktu itu jam menunjukkan pukul 11:10 menit. Sebelum foto studio Dian terlebih dahulu membuat 2 kalender . Karena Sahuti.com sedang mengadakan promo akhir tahun sehingga Dian membuat 2 kalender . Yang jelas 1 laginya untuk Dion. Setelah mencari desain gambar dari om google. Moment yang dinantikan pun tiba yaitu photo studio.

 “Entah kenapa ini rasanya kyak mau pidato diatas panggung yang megah, bermacam-macam rasanya jujur saja aku sangat grogi. Takut aku gabisa berpose dengan benar”.
Tiba..tiba…Secuil pikiran yang terlintas di benak Dian.

            Namun tak kalah grogi, hal ini pun nampak pada Dion. Terbukti dari senyum bibir yang kaku terlihat setelah beberapa kali foto. Dan setelah beberapa kali foto di dapatkan hasil yang menurut Dian paling bagus. Usai mereka berfoto. Di
on membayar kepada kasir yang tertulis dua puluh lima ribu rupiah. 2 kalender seharga Rp.15.000 dan 1 foto studio seharga Rp. 10.000.  Foto dan kalender bisa di ambil jam 2 siang.
“Jadi semua totalnya berapa teh?” Ucap Dion
“Dua puluh lima ribu rupiah” Sahut sang kasir
“Kira-kira bisa jadi jam berapa ya teh? Ucap Di
on
“Hem…kira-kira jam 2 juga sudah jadi kok teh” Sahut sang kasir
Usai berfoto dan membayarkan ke kasir, Dian pun meledek Dion.

“Ciee yang tadi agak grogi foto sama
aku” ucap Dian
“hem… hehehe” sahut Dion
“Eh jadinya jam 2, yuk kita sholat dulu abis itu kemana gitu hehehe” ucap Dian
“Yaudah gampang ikutin arah angin aja kalo itu mah,terus sekarang mau sholat dimana?” Balas Dion
“Gak jauh dari sini juga ada mesjid kok yuk...sholat” ucap Dian
            kurang lebih jam 12.45 menit Dian dan Dion pun usai menunaikan sholat dzuhur. Mereka pun nampaknya masih kebingungan untuk pergi kemana.

“Bro jadinya kemana nih?” Ucap Dian.
“Udah ikutin arah angin aja..” Jawab Dion
“Atuh ya kemanaaaa Dion??? “ Balas Dian
“Hem… ke Mancak aja yu,kan pemandangannya bagus,udaranya juga sejuk hehe” Ucap Dion

            Dengan motor V-xionnya Dion. Dion pun melaju dengan gagahnya. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih sejam, mereka memasuki kawasan daerah mancak. Mata Dian dan Dion dimanjakan dengan pemandangan yang indah,jalan yang berkelok-kelok dan penuh tikungan serta udara yang benar-benar masih terasa segar. Setelah menemukan tempat yang pas Dian dan Dion pun turun untuk berhenti sejenak. Mereka berhenti di cagar alam rawa danau yang kala itu memang ramai dengan para pengunjung.

“Hem….subhanallah indah ya Dion,
aku tuh suka banget kalo jalan-jalan ke tempat beginian di bandingkan ke mol hehehe” Ucap Dian.
“Iyaa ya,tapi aku udah tau kok kan kamu sering bgt tiap kali kesini ngomong gitu” Sahut Dion
“Hahahaha aduh jadi malu sendiri…tapi gatau kenapa
aku gak pernah bosen buat lihat hal-hal yang kayak gini,kekuasaan Allah itu sungguh benar-benar luar biasa bisa menciptakan alam dan seisinya sesuai dengan kodratnya. Duh jadi ceramah sangking takjubnya hehe” Ucap Dian
“Haha selow aja kali kyak sama siapa aja,eh yuk kita kesitu yu biar bisa lihat lebih dekat” Ucap Dion
“Ah,gamau ntar sepatu
aku belok (kena tanah merah) kemarin baru di cuci huhu” Sahut Dian
“Dasar cewe ckckck yaudah kita lihat aja dari sini” Ucap Dion
“Nah gitu dong hehe,
kamu emang sahabat aku banget lah bro,eh ngomong-ngomong itu ada beberapa mobil Jakarta ya. Mereka kok bisa sampe sini ya?” Sahut Dian
“Ohh itu…mungkin orang-orang Jakarta itu habis berlibur ke pantai Anyer lalu untuk menghindari macet mereka lewat kawasan mancak ini” Ucap Dion.
“Ohh gitu kapan-kapan
aku pengen ah ke Anyer lewat sini” Sahut Dian
“Okee siip” Ucap Dion

            Setelah dirasa cukup beristirahat Dian dan Dion pun melanjutkan perjalanan mereka. Hanya membutuhkan waktu setengah jam mereka sudah sampe di kawasan Serdang. Lalu menuju tempat percetakan kembali untuk mengambil foto dan kalender. Jam menunjukkan pukul 15:30 Wib. Mereka pun sampai kembali di tempat percetakan. Tanpa basa-basi, Di
on langsung mengeluarkan nota pembayaran dan memberikan kepada kasir untuk mengambil foto dan kalender.

Mas tunggu sebentar ya” Ucap sang kasir
“Okee” Sahut Di
on
“ Nih
mas fotonya,kalendernya lagi di cetak tunggu bentar ya” Ucap sang kasir

            Bukan sulap bukan sihir. Seketika mata Dian dan Dion pun terbelalak melihat foto mereka tercetak sebesar ukuran poster dinding. Mereka sangat tercengang dengan ukuran foto yang sebesar itu. Karena mereka mengira tercetak dalam ukuran kecil.

“Yaampun gede banget nih foto,
aku kira ukuran biasa itu ukuran yang kecil” Ucap Dian dengan mesem-mesem
“ Hahaha iyasih yaudahlah kan aku disini juga jarang kalo sekarang hanya untuk sehari buat yang segede ini buat kamu seneng gapapa kok” Sahut Dion dengan santai
“Ah
kamu…abis ini makan yuk ? kamu laper kan,aku yang traktir deh” Ucap Dian
“Mau makan apa kita?” Sahut Dion.
Hem makan bakso yu…” Ucap Dion
“Boleh…boleh” Sahut Dian

            Tak membutuhkan waktu yang lama, Dian dan Dion pun berubah arah dan pikiran . Mereka melewati daerah brimob Dion dan Dian pun berubah pikiran untuk makan nasi uduk mang aep karena kebetulan si Dian sudah lama tak merasakan makan nasi uduk mang aep. Yang katanya juga nasi uduk ini sudah terkenal sampai Anyer. Mungkin karena murah-meriah dan aneka pilihan lauknya pun banyak.
“Kamu mau pake apa yon? Eh tuh ada perkedel mau ga?” Ucap Dian
“Hem..aku pake tahu sama perkedel deh yan” Sahut Dion
“okee,mang nasi uduk 2 yang 1 pake tempe goreng. Yang satunya lagi pake perkedel+ tahu ya” Ucap Dian kepada si penjual.
“nih teh” Ucap sang penjual
“Kamu pake tempe doang yan? Kenapa ga pake yang lain?” Sahut Dion
“I love tempe,I like tempe pokoknyaaaa gue suka banget sama tempe yon hehe” Ucap Dian
“Hahaha dasar cewe tempe “ Sahut Dion
“Yon tapi….bisa-bisa program diet
aku gagal nih” Ucap Dian
“Hayolah,please hanya untuk sehari aja jangan pikiran itu dulu” Sahut Dion
“Huhhh…. Iyaiya” Tukas Dian dengan muka bebek

            Kurang lebih 20 menit mereka makan dan duduk sejenak untuk menurunkan makanan sebelum mereka pulang. Seperti janji Dian, untuk kali ini yang meneraktir makan adalah Dian. Namun tiba-tiba Dian member kode kepada Dion.

“Dion,
kamu tau es piscok eyang subur itu gak?” Ucap Dian
“Ohh itu.. aku tau kok. Emang kenapa yan? Kamu mau itu?” Sahut Dion
“Hem…. Hahaha tau aja,
aku pengen itu tau…. Beli itu yuk sebelum pulang” Ucap Dian
“Ayuk, eh tapi katanya gigi
kamu ngilu kalo makan es?” Sahut Dion
“Tapi
kamu lagi pengen es piscok banget yon .Hayolah kita beli itu sebelum kamu balik ke perantauan kamu ya..ya..ya..” Ucap Dian
“Iyaadeh.. apa sih yang gak buat sahabat
kamu ini” Sahut Dion
“Hehehehe… tapi
kamu yang traktir ya hehehe” Ucap Dian
“Iyaa selow aja,tapi jangan merengek soal diet
kamu yaa” Sahut Dion
“he eh” Dian mengangguk

            Setelah perbincangan tersebut Dian pun membayar. Kemudian berkeliling mencari sang penjual es piscok eyang subur yang diinginkan oleh Dian. Setelah mencari ternyata sang penjual berada di tempat yang tak jauh dari tempat uduk mang aep.

“Yes akhirnya….” Ucap Dian
“Hahaha cie…kesampean juga kan” Sahut Dion
Kamu mau yang mana yon?” Ucap Dian
“Aku mau yang pisang aja paket komplit” Sahut Dion
“okee, mang saya yang mangga paket komplit sama 1 pisang yang komplit”
Tak lama sang mamang pun memberikan pesanan yang di pesan oleh Dian

“Eh  makan di pinggiran alun-alun Serang yu jangan makan disini.Kesannya gimanaaaa gitu kalo makan disini” Ucap Dian
“Iyaa bawel “Sahut Dion

            Hanya membutuhkan 5 menit dari tempat jual es piscok eyang subur mereka pun sampe di Alun-alun Serang. Suasana sore itu sangat ramai, dan kebanyakan para abg-abg yang sedang jogging,berkumpul dengan komunitas,dll.

“Ittadakimasu yoooon” Ucap Dian
“Ittadakimasu Dian” Sahut Dion
“Nyam..nyamm enyakkkk yon” Ucap Dian
“Hahaha ntar kapan-kapan beli lagi deh okee” Sahut Dion
“Iyeee yon, eh
kamu ngomong-ngomong Uas kapan yon?” Ucap Dian
“Aku masih akhir Februari yan Uas nya” Sahut Dion
“Wkwkwk disaat yang lain libur
kamu malah baru Uas sabar ya broh” Ucap Dian
“Ahaha selow udah biasa lagian juga” Sahut Dion
“Jaga baik-baik tuh foto ya bro,Cuma untuk hari ini doang mungkin kita kyak gini. Entah besok-besok kalo ada umur bisa main lagi atau engga.Mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi” Ucap Dian
“Hush….apaan sih kamu ngomongnya ngawur gitu haha,aku kan Cuma di Depok yan gak jauh-jauh banget” Sahut Dion
“Hiks pokoknya menurut
aku sih kalo berjarak ya pasti jauh lah…” Ucap Dian

            Setelah mereka menghabiskan Es piscok eyang subur mereka pun pulang ke habitat rumahnya masing-masing meski mentari tak bersinar hari ini dan berselimutkan awan mendung. Namun bagi Dian dan Dion hari ini merupakan hari yang amat bersinar dengan penuh kejadian manis nan amat menyenangkan Mereka ibarat terlentang sama makan batu,tengkurap sama makan tanah (kesetian persahabatan atau percintaan sehingga ikhlas menjalani hidup baik suka maupun duka)